Duduk di sudut kafe, Gadis berambut ikal, dengan kemeja kotak-kotak, asyik berkutat dengan laptop dan setumpuk buku. “Bukannya itu cewek

Menulis Buku Terasa Lebih Ringan
Duduk di sudut kafe, Gadis berambut ikal, dengan kemeja kotak-kotak, asyik berkutat dengan laptop dan setumpuk buku. “Bukannya itu cewek
Bram harusnya tahu bahwa sebenarnya ini salah, dan tak bisa di pertahankan lagi. Namun seperti nya Bram tak bisa mengingkari
Teriknya kali ini menyengat, sampai terasa ke ubun-ubun. Sebagian mata hampir terpejam, bahkan untuk menatap lama tak mampu. Hanya sebentar,
Sepenggal kisah dari anak manusiaBergelimang kasih namun tiada rasaBersorban cinta tapi tak ada logikaDibiarkannya kosong tak berpenghuni Jiwa-jiwa yang lelahLesu
Bagian 03 Di hari libur Papa memang sering mengajak kami anak-anaknya untuk berkebun, tidak hanya sekedar melihat, namun Papa mengajarkan
Bagian 02 Papa tidak pernah memaksakan kehendak pribadinya, tidak pernah memaksa kami untuk di bentuk seperti yang Papa inginkan. Mungkin
Bisa karena terpaksa. Dan bisa karena terbiasa. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan situasiku saat ini. Jauh dari Mama,
Kembalikan dia padaku Utuhkan asa yang terpenggal Bercerai berai tak beraturan Terpukul peringatan, menghujam langsung ke ulu hati Tepat sasaran…
Apa tak cukup kau robek hatiku?Kau koyak, sebelum kau tikam bertubi-tubi?Apa masih tak puas, kau lihat asaku yang berceceran?Masih perlukah
Bagian 02 Tiba di pesarean, kami segera membersihkan makam Beliau berdua, mencabuti rumput, mengelap nisan mereka, sambil sesekali mengenang, tersenyum