RENJANA KAUM MUDA Oleh: Elis Tuti Winaningsih Pijar gemerlap dunia tanpa kataMembuat lena kaum mudaLalai akan kemelut buana rayaAsyik masyuk

Menulis Buku Terasa Lebih Ringan
RENJANA KAUM MUDA Oleh: Elis Tuti Winaningsih Pijar gemerlap dunia tanpa kataMembuat lena kaum mudaLalai akan kemelut buana rayaAsyik masyuk
Usai Usia Gelap tak peduli siangSempit walau hanya seorangTanda habis waktu di duniaMenjawab tanya dari malaikatNya Siapa Tuhanmu?Mulut terasa bungkamSiapa
Sukma dalam Raga Hitam gelap pekatAksa memandang hampaTubuh kudekap eratSusah hati sedang menerpa Ya… Sukma ada dalam ragaIa hidup, namun
Rapuh dalam Angkuh Berucap manis Berbuat sadis Tak sadarkah kau, wahai jiwa egois? Lidah tak bertulang Tajam menyerang Lalu menghilang
Tentang Laut Bermula dari Tuhan, segala yang muskil bakal jadi sekalipun itu laut yang mesti pecah dada oleh tongkat Kalaupun
Ketika yang lain sibuk dengan gadgetnya Bercanda ria Tetap bersua walau hanya di dunia Maya Ia, gadis kecil itu Mengawal
Teruntuk Anakku Nak Betapa bahagianya kami Dianugerahi bayi mungil nan rupawan Tambatan hati dan harapan Celotehmu mewarnai hari-hari Senyummu menyejukkan
Cinta itu datang dan pergi tanpa harus menanti datangnya rasa pengganti, melepuh ataukah pasrah menjadi bagian dari luka yang telah
Melepaskan lelah dalam pijaran doa, saat hati terasa kerdil dalam hujatan sumpah serapah Biarkanlah… Hingga titik jenuhnya tiba Hingga terasa
Pesan Ibu Jangan hiraukan resah Ibu, Nak!Karena ia hanya luapan rasaYang terhujam tak terucapTentang kalian beberapa masa nanti Ini di