Menanti Berbuka
Lembayung berarak
Mengantar bagaskara
Menuju tempat peraduan
Bayu bertiup lemah
Anak-anak berlarian
Berteriak riang
Seraya bermain bola
Para ibu saling bercakap
Di bawah pohon mangga
Sembari membawa mangkuk
Menyuapi buah hatinya
Tilawah mengalun mendayu
Lembut menenteramkan
Terdengar sayup-sayup
Dari masjid sekitaran
Ketika udara kian dingin
Menapaki setiap senti
Menjalar dari tubuh lalu ke hati
Anak-anak pulang ke rumah
Bajunya basah karena peluh
Sehabis main bola
Burung-burung bangau
Terbang beramai-ramai
Membentuk mata panah di angkasa
Pergi selepas subuh
Pulang menjelang senja
Mereka,
Seakan menjemput ujung selimut dunia
Lalu menutupnya dengan warna hitam
Bermotif bintang berkelip
Juga bulan keperakan
Langit tembaga
Lambat laun jadi jelaga
Lalu hitam sempurna
Detik jam mendadak melambat
Dua belas angka terasa banyak
Kemudian apa yang dinanti
akhirnya tiba
Berdegup jantung bersorak
Seakan kekasih hati datang
Membawa buket bunga wangi
Pukulan beduk terasa merdu
Suara azan indah dan syahdu
Kemudian basahlah kerongkongan
Mengalir bak sungai di sahara
Setelah berdoa
Allahumma lakashumtu
Gambar dok. pribadi
Nubar-NulisBareng/Asri Susila Ningrum
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.