Membebaskan Belenggu Dengan Sepotong Roti
Sepotong roti isi
Aku makan malam ini
Selada, daging, tomat, keju
Saling bertumpuk dibalur saus
Mereka hanya saksi sekaligus korban
Dari kemarahan yang meluap-luap
Namun, harus menguap tanpa letupan
Dari atma yang terbakar, juga terluka
Aksara
Kata
Telah terbungkam lama
Merana bak di dalam penjara
Rasa
Karsa
Seakan tak lagi bernyawa
Duhai kalian!
Tak pantaskah kunikmati hidupku
Bahkan hanya demi roti isi
Harus kubeli dengan sembunyi
Tinggal satu gigit lagi
Kupandangi roti ini
Telah tak menarik
Tak seperti saat baru diberi
Oleh seorang pramusaji
Aku pun telah begitu
Juga seluruh organ tubuhku
Menua bersama jiwa
Jiwa yang masih saja terpasung dan terpaku
Pada sebuah balok kayu
Haruskah kepedihan ini
Kutelan bersama sang roti
Berharap ia terkikis
Setelah roti habis
Seandainya bisa
Maka akan kumakan beratus-ratus roti lagi
Setiap kali sukma ini merintih
Nubar-Nulis Bareng/Asri Susila Ningrum
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.