Karena mata kita ada di bagian atas tubuh
Dan terarah ke luar diri ke sekeliling hidup
Maka seringkali kita lebih banyak melihat kemana saja dibanding ke dalam diri
Oleh karenanya, saat mata menangkap data lalu mengolah rasa dan meracik pikiran
Bukan tak mungkin banyak “seandainya” yang akhirnya tercetus dalam benak, lalu terurai dalam ungkapan seperti ini …
Seandainya aku seperti dia mungkin aku bukan seperti ini
Seandainya aku melakukan seperti orang lain mungkin aku tidak akan mengalami apa yang kualami kali ini
Seandainya tadi tak begitu mungkin sekarang tak begini
Seandainya …seandainya …dan sekian seandainya lain yang cuma tergores sebagai jalinan jalinan ketidakterimaan akan kenyataan yang terjadi
Sesekali, saat pandangan mata tertuju ke manusia lain
Biarkanlah memantulkan kembali
Biarkan menembus ke ruang ruang di hati kita
Mencerna berbagai pelajaran berharga
Hingga tak lagi hanya seandainya
Bukan lagi hanya seandainya
Tapi menajam mengukir rasa syukur
Melihat ke kedalaman diri
Menemukan mutiara mutiara berharga
Bicara tentang yang kumiliki
dan akan terlontarkan ke luar diri dalam sebentuk sinar
Yang mencahayai jalan hidup
Hingga tak lagi sekedar seandainya
Dan takdir yang terjalani pun nyata adanya
Apa yang bisa kita nikmati di jalan kita sendiri
Bukan lagi hanya seandainya
‘nNa100622
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.